Semakin lengkap perbekalan mendaki gunung yang kita bawa dalam ransel semakin baik. Artinya kita akan nyaman dan aman selama mendaki gunung. Tidak akan kekurangan makanan dan minuman,hangatnya tidur dalam sleeping bag, nyeyaknya tidur dalam tenda, terhindar dari hujan lebat atau dingin yang merasuk tulang.
Perlengkapan yang harus dibawa bisa kita urutkan dari atas kepala seperti topi atau balaklava untuk menghangatkan kepala,kemudian kacamata gelap menahan sinar matahari terik yang menyilaukan, syal untuk menahan dingin pada bagian leher, untuk bagian badan kita bawa kaos, sweeter/sleeve, raincoat/jaket. Sedangkan bagian pinggul kebawah,celana panjang/pendek,celana dalam dan bagian kaki kaos kaki, sepatu dan sandal. Perlengkapan berteduh dari panas dan hujan, agar kita bisa istirahat dengan tenang, kita harus bawa tenda. Supaya kita bisa tidur dengan nyaman dan hangat kita bawa sleeping bag. Jangan lupa bawa matras agar sleeping bag tidak langsung bersentuhan dengan tanah dingin.
Di gunung udara sangat dingin,semakin malam semakin dingin, terlebih lagi bila angin berhembus cukup kencang. Biasanya tenda yang kita bawa tidak cukup melindungi dan menahan angin pegunungan yang dingin, karena itu sleeping bag diperlukan agar kita bisa tidur dengan hangat dan beristirahat dengan nyaman. Karena badan kita bisa istirahat dan kembali fit keesokan harinya. Jangan bawa selimut tebal yang akan memperberat ransel dan menghabiskan ruang diransel.
Di hutan atau gunung tidak ada rumah makan atau warung bakso (berlaku sebelum gunung mulai ramai oleh orang-orang millenial), maka segala kebutuhan makan dan minum harus kita bawa sendiri. Kalau perjalanan pendek kita tidak perlu bawa alat masak seperti kompor dan kawan-kawan. Namun kalau perjalanan panjang 2-3 hari atau lebih,alangkah baiknya kalau kita bawa alat masak. Agar kita bisa memasak dan meramu makanan sesuai selera kita.
Perlengkapan lain yang wajib kita bawa adalah akat komunikasi seperti walkie talkie/radio ht, hp gsm, atau hp satelit kemudian bawa GPS dan peta. Alat ini berguna bila terjadi keadaan darurat, kita tetap bisa berhubungan dengan orang lain, menginformasikan kondisi dan keberadaan kita.
Namun banyaknya barang yang kita bawa dalam ransel mengakibatkan konsekuensi lain, ransel berat akan membebani pendakian kita. Jadi bawa ransel dengan isinya sesuai kemampuan kita. Ransel yang berat tidak hanya akan membebani kita, membuat gerak kita lambat dan membuat tenaga kita cepat terkuras. Akibatnya kita akan lemas,banyak keringat keluar dan bisa mengakibatkan dehidrasi. Bagilah barang bawaan dengan rekan seperjalanan kita, agar berat bisa dibagi, kalau kita bawa tenda biar teman lain bawa alat memasak.
Kita bisa meyeleksi ulang barang bawaan kita, meninggalkan atau mengurangi jumlah yang dirasa tidak penting, seperti mengurangi pakaian cadangan, karena kita tidak akan sering berganti pakaian digunung. Pakaian cadangan biasanya digunakan bila pakaian kita basah. Jadi kalau hanya mendaki 2-3 hari,bawalah satu set pakaian yang terdiri,1 kaos,1 celana panjang pendek,3 celana dalam.
Kemudian kita tidak banya membawa makanan dan minuman kaleng. Bawalah makanan yang dibungkus dalam kemasan plastik atau kertas. Taruh perlengkapan kita seperti sleeping bag,matras dibagian bawah ransel,karena perlengkapan tersebut paling akhir kita pakai. Kemudian taruh diatasnya peralatan masak, bahan makanan dan yang paling atas adalah minuman dan makanan kecil agar mudah kita raih dan makan.
Kemudian letakkan dibagian atas ransel raincoat agar ketika hujan mudah kita kenakan dan juga sweeter dan satu potong pakaian kering. Ketika kita istirahat untuk makan siang,kita bisa mengganti pakaian basah dengan pakaian kering, kemudian kita pakai sweeter agar badan kita tetap hangat.
Hati-hati dengan barang bawaan berupa elektronik seperti, jam, kamera, camcorder, hp, walkman, dan lainnya dari hujan. Masukan dalam plastik kedap air semua peralatan ini, kalau
pelican brief case terlalu mahal, kita bisa memakai
boxlock and lock yang murahan namun kedap udara apalagi air.
Bila kita tidak ingin kehilangan momen selama pendakian, gantung camera digital atau camcorder dibahu kita (kalau sekarang bisa dengan action cam xiaomi, go pro dll), atau ditempat yang mudah dijangkau, namun jangan lupa siapkan plastik untuk jaga-jaga kalau hujan turun. Ketika mendaki gunung pakailah sepatu, bagus lagi kalau sepatu khusus untuk mendaki gunung atau hiking. Yang didesain melindungi kaki maksimal dengan telapak atau sol yang mampu menapak lebih baik ditanah.
Sepatu juga pelindung kaki dari cidera karena terkilir atau dari benda tajam. Memakai sandal gunung atau sandal jepit sangat beresiko, kaki tidak terlindung dari batu dan kayu tajam, licin dan tidak nyaman ditelapak kaki. Sayangilah kakimu, karena dengan kaki yang sehat, kuat dan tidak sakitlah kita bisa menikmati gunung dengan segala keindahannya.
Kegiatan mendaki gunung adalah aktifitas yang berat, butuh tenaga dan konsentrasi tinggi untuk mengikuti kegiatan ini. Persiapkan badan dengan baik bila mau mendaki gunung. Berolahraga beberapa hari sebelum pendakian adalah persiapan terbaik agar otot terlatih dan daya tahan badan kuat untuk menghadapi fisik yang melekahkan.
Selama air mudah diperoleh selama pendakian, minumlah secukupnya. Dalam keadaan normal saja manusia butuh minum 2-3 liter air sehari, apalagi ketika mendaki yang berat pastinya harus lebih banyak. Karena beratnya aktifitas fisik pastinya banyak mengeluarkan keringat, makanya kita harus gantikan. Kalau tidak maka kepala pusing dan tubuh dehidrasi (keadaan kekurangan cairan). Kondisi ini akan melelahkan bagian organ tubuh lain dan kita akan sakit. Resikonya bukan hanya batalnya pendakian, namun mengancam jiwa pendaki yang sakit.
Kadang kita meremehkan sarapan pagi, karena malas atau ingin cepat-cepat jalan, kadang kita memasak makanan pagi seadanya, cukup mie instan atau makan beberapa potong biskuit saja. Justru pagilah kita harus makan besar, nasi dengan segala lauk pauknya jejalkan ke perut. Karena pagi disaat kita mulai melakukan pendakian kita butuh tenaga atau energi yang semua diperoleh dari karbohidrat (nasi, hevermut, kentang, mie). Kalau makan seadanya, maka badan akan lemas dan kita tidak cukup kuat untuk mendaki. Makan besar kita buat lagi ketika makan siang ,untuk menggantikan energi yang habis selama pendakian setengah hari.
Selama pendakian menemani langkah demi langkah bagus kalau sambil ngemil. Cemilan bisa berupa permen, biscuit, pisang, dodol, gula merah, kacang-kacangan, coklat dan lain sebagainya. Makanan ini mampu menambah energi dan semangat dan membuat selalu ceria...kalau bisa.
Bila malam tiba, maka waktu memasak lebih leluasa, kita bisa berkreasi untuk memasak makanan malam. Namun utamakan memasak makanan yang mengandung protein seperti ayam, telur, ikan. Protein ini dibutuhkan untuk mengganti sel-sel rusak akibat aktifitas pendakian seharian.
Malam hari kita tidak butuh tenaga besar, karena selesai masak kita akan tidur, kecuali kalau memang mau ronda digunung. Karena tidak butuh tenaga maka kurangilah makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, dan kentang. Karbohidrat yang tidak dibakar karena gerak tubuh maka akan menjadi lemak. Kecuali memang kita punya perut melayu, belum makan, kalau tidak makan nasi, maka silahkan saja makan nasi sampai gembul.
Berjalanlah perlahan dengan langkah pendek ketika menyusuri trek yang menanjak. Lebih baik jalan perlahan, lama, sedikit istirahat dengan jarak tempuh panjang/jauh. Daripada jalan cepat, jarak pendakian pendek dan berulang kali beristirahat. Berjalan perlahan, berguna untuk membiasakan otot dan jantung bekerja dengan stabil dan tidak mengagetkan. Kalau kita masih bisa ngobrol dengan teman seperjalanan kita, berarti kita berjalan perlahan dan nafas tidak memburu. Berjalan cepat, bisa mengakibatkan otot jatung kaget dan otot kaki atau perut bisa kram.
Pilihlah jalan yang datar, lebih baik jalan memutar sedikit daripada memilih trek terjal mendaki, selain lebih aman, juga tidak membuat kaget dan lelah otot kaki. Pilih pijakan kaki yang tidak tinggi untuk mencapai ketinggian. Memilih pijakan tinggi apalagi dengan menggunakan tangan untuk menarik badan,kita memang akan cepat mencapai ketinggian,namun percayalah, cara ini akan membuat tenaga kita cepat terkuras dan cepat lelah. Tidak masalah kalau kamu mempunyai fisik prima dan sering berlatih,tenaga akan cepat pulih. Namun bagi yang tidak mempunyai fisik prima,akan lemas,tidak bertenaga,lama pulih dan bisa jadi pusing,mata berkunang-kunang dan kaki bisa kram.
Cermat memilih pijakan ditanah. Hati-hati dengan akar yang keluar dari tanah atau menyilang ditengah trek. Biasanya akar licin membuat kita tergelincir ketika diinjak. Akar pohon, batu berlumut,atau yang labil dan mudah bergeser lebih baik dihindari dan tidak usah diinjak.
Perhatikan dan konsentrasi penuh ketika meniti batang pohon, gesek-gesek dahulu telapak sepatu ke batu atau kayu untuk melepaskan tanah dan lumpur yang menempel agar tidak licin. Pastikan kayu yang akan kita injak atau kita raih kuat dan tidak rapuh atau mudah patah.
Kencangkan ikatan ransel dipunggung, jangan sampai ransel bergoyang kekiri atau kekanan yang hanya akan mengurangi keseimbangan ketika kita melangkah meniti sebatang kayu. Bebaskan kedua tangan dari barang apapun, kedua tangan nantinya akan kita gunakan untuk keseimbangan.
Pilih pijakan dengan benar dibatang pohon, pastikan kita tidak menginjak bagian berlumut. Melangkahlah dengan tenang tidak usah tergesa,konsentrasi penuh, perlahan namun pasti kita bergerak maju selangkah demi selangkah.
Ketika memanjat dinding tanah yang terjal, pilih tumpuan dengan benar, kalau menginjak batu pastikan batu tersebut kuat dan tidak rapuh, kalau tidak ada batu, kita tendang-tendang tanah hingga berlobang sebagai pijakan.
Untuk pegangan hati-hati bila menggapai batang pohon, pastikan kuat dan tidak mudah tercabut akarnya. Jangan pegang tumbuhan berduri, jangan pegang batang pohon mati, karena besar kemungkinan rapuh dan mudah patah. Kalau batang pohon atau tersebut dirasakan kuat, kita bisa mulai memanjat perlahan.
Pilihlah tempat mendirikan tenda yang nyaman dan aman. Jangan diatas bebatuan tajam, jangan diatas tumbuhan duri, jangan dilokasi aliran air, jangan dibawah pohon besar yang mati, jangan dibadan sungai, jangan merapat didinding batu atau tanah yang rapuh.
Buatlah parit disekeliling tenda untuk menghindari aliran air hujan masuk tenda. Kencangkan kuat-kuat semua tali tenda agar tenda berdiri kokoh dan dinding tenda tidak menampung air hujan. Setelah tenda berdiri kokoh dan kuat,ganti semua pakaian basah dengan pakaian kering.
Sekarang, silahkan masak memasak kemudian tidur nyenyak memulihkan tenaga untuk pendakian keesokan harinya.
Semoga bermanfaat 🙏
Paket trip wisata/pendakian gunung >>>
www.agunadventure.com