Hai hai semua para netijen yang budiman, setelah sekian lama mimin ngga membuat cerita pendakian gunung akhirnya kembali lagi dengan apa adanya hehew, mungkin tulisan ini bakal sedikit panjang karena ada momen yang sebetulnya bikin emosi jadi nanti bakal ada part 2 nya ya hehe. baik langsung saja mari disimak yaww para netijen yang budiman hehehe
|
View pagi di area Gupak menjangan |
Sudah banyak para pendaki yang menapaki puncaknya dan yang mengenal gunung lawu karena cerita mistisnya dan juga karena adanya warung tertinggi di pulau jawa yang hanya berjarak bebera ratus meter dari puncak utama. namun itu semua hanyalah sedikit cerita dari banyaknya hal yang ada di gunung lawu.
Awal
mula pendakian
Beberapa
waktu lalu (tanggal 19-20 april 2019) mendapatkan pesanan paket pendakian gunung
lawu dari turis singapura, mereka sempat bingung menentukan destinasi antara
gunung slamet, gunung sindoro, atau gunung sumbing karena dengan beberapa
pertimbangan (seperti tiket pesawat yang mahal, dll) akhirnya setelah
berdiskusi selama beberapa waktu akhirnya sepakat untuk mengambil paket
pendakian gunung lawu. Waktu itu mimin sendiri masih awam dengan jalur
pendakian gunung lawu karena kemarin itu adalah pertama kalinya mimin ke gunung
lawu hahaha, akhirnya mimin mengajak seorang teman dari dieng Namanya ndang biasa dipanggil abah metal untuk menemani mimin mendaki
gunung lawu Bersama dua turis ini.
Singkat
cerita mimin waktu itu berangkat dari rumah (dieng) sekitar jam 5 subuh Bersama
ndang dan paman mimin sendiri (driver) Namanya pak sugi, perjalanan menuju kota
semarang sendiri memakan waktu kurang lebih sekitar 4-5 jam dengan memakai
mobil (waktu itu si turis meminta penjemputan dari kota semarang), setelah
sampai di kota semarang kami sempatkan untuk beristirahat sekedar sharing dan
memantapkan apa saja perlengkapan dan perbekalan yang harus dibawa.
Baru
sekitar jam 12 siang akhirnya si turis tiba di bandara ahmad yani semarang dan
setelah itu langsung menuju ke mobil biar bisa langsung berangkat ke basecamp cemoro kandang, nah perjalanan menuju
ke cemoro kandang sendiri memakan waktu sekitar 3 jam dengan melewati jalan tol
semarang-karanganyar. Setelah tiba di basecamp sekitar pukul 4 waktu setempat
kami segera bergegas menyiapkan perlengkapan tak lupa juga logistik selama
pendakian, Baru pada pukul 5 sore waktu setempat kami pun berangkat menuju campsite
di pos 4.
Baca juga:
Pendakian
waktu itu memakan waktu kurang lebih 7 jam untuk bisa sampai di pos 4 dengan melalui
hutan Kawasan gunung lawu. Dari basecamp menuju pos 1 memakan waktu sekitar 2
jam dengan melewati area hutan pinus, nah setibanya di pos 1 ini terdapat
sebuah shelter untuk sekedar beristirahat jikalau hujan, setelah berjalan
beberapa saat dari pos 1 terdapat sebuah persimpangan jalan yang sebelah kanan
menuju area curug dan kiri jalur menuju puncak.
|
Tanda pos 1 |
|
Shelter/gubug di pos 1 |
|
Persimpangan arah ke curug |
|
Curug di gunung lawu |
Dari
pos 1 ke pos 2 jalurnya masih sama melewati Kawasan hutan, perlu diketahui
disini area diantara pos 1 pos 2 terdapat sebuauh kawah yang bernama kawah
candradimuka, hal ini dapat diketahui dari aroma sulfur/belerang yang bias tercium
jika arah angin kearah barat. Di pos 2 ini juga terdapat shelter untuk
beristirahat, tepatnya ada 2 shelter (satu bangunan lama dan satunya lagi masih
baru).
|
Tanda Pos 2 |
|
Shelter baru di pos 2 |
|
Shelter lama pos 2 |
Pendakian
pun masih berlanjut dengan menyusuri Kawasan hutan, namun dari pos 2 menuju pos
3 jalannya sendiri sudah mulai dibuat zig-zag sekedar untuk meringankan proses
pendakian, karena jika jalan langsung dibuat menanjak maka akan sedikit memberatkan
langkah kaki karena untuk kemiringannya sendiri sudah sekitar 30-45 derajat. Waktu
itu mimin sempat bertemu pendaki yang bermalam di pos 2 karena mereka beralasan
sudah tidak kuat mendaki lagi. nah sedikit beranjak dari pos 2 nantinya kalian akan menemui pos bayangan yang berada di pertengahan jalan pos 2 pos 3.
|
Shelter Pos bayangan |
|
Campsite pos 3 |
|
Sumber mata air di area pos 3 |
Sesampainya
di pos 3 sudah ada beberapa tenda yang berdiri, namun karena terbatasnya area
berkemah di pos 3 ini (hanya bisa menampung sekitar 7-8 tenda saja) jadi buat
kamu yang terlambat dating hanya mempunyai 2 opsi (terus naik ke pos 4 atau
kembali turun ke pos 2 untuk mendirikan tenda). Dari pos 3 kamu juga bisa
menemukan sumber mata air tepat di jalur pendakian yang hanya berjarak sekitar
20 meter dari pos 3, perlu diketahui
disini bagi para pendaki yang mau mengambil air untuk tidak membuat air kotor
dengan tidak meninggalkan sampah dan lain-lain, karena sumber air ini sangat
berguna buat para pendaki.
|
Lautan awan dari pos 4 |
|
Lautan awan dai pos 4 |
|
View malam kota karanganyar dari pos 4 |
Perjalanan pun
masih berlanjut menuju ke pos 4 target campsite mimin, nah dari pos 3 ini
kalian harus sedikit waspada karena sepanjang jalan ke pos 4 kalian bakal banyak
menjumpai area jurang dan Kawasan rawan
longsor yang lumayan dalam dan berbahaya. Walaupun dengan jalan yang dibuat
zig-zag namun tetap ingat untuk selalu waspada sebelum tiba di pos 4. Dari pos
3 ini juga kalian sudah mulai bisa menjumpai tanaman edelweiss sepanjang jalur
menuju pos 4, nah untuk jalur yang akan kalian lewati sendiri sudah mulai
berganti dengan bebatuan vulkanik purba yang membuat pendakian semakin susah.
|
Pos 4 |
|
Shelter dan warung di pos 4 |
|
Campsite pos 4 |
Sesampainya
di pos 4 ini kamu bakal menemukan area yang cukup luas yang bisa menampung
sekitar 30-an tenda, dan juga ada warung yang berada di area ini. Jadi kamu
sudah tidak usah takut lagi bakal kekurangan logistik, menurut mimin sendiri
pemilik warung termasuk cukup ramah kepada semua pendaki karena kadang jika
kondisi diluar tidak memungkinkan (hujan, angina kencang, dll) biasanya para pendaki
bakal disuruh bermalam di dalam warung.
Mungkin mimin akhiri dulu babak pertama artikel mimin ini, lain waktu bakal mimin sambung kembali karena lumayan panjang jadi takutnya para netijen yang budiman bosan dengan tulisan mimin ini dan juga keseruan dan ketegangan akan mimin sampaikan di artikel berikutnya, okay see ya......
Selengkapnya...
Paket pendakian gunung lawu
Sebarkan Artikel ini