|
Spoiler pendakian gunung |
Di era modern ini pendakian gunung sudah menjadi hobi tersendiri bagi setiap orang, terutama bagi seorang mahasiswa yang biasanya mempunyai banyak waktu luang untuk dapat beraktifitas diluar aktifitas kampus. Seorang pemula dalam pendakian gunung tentu harus dapat banyak belajar dari informasi-informasi yang didapat untuk memenuhi pengetahuan mereka tentang aktifitas-aktifitas pendakian gunung. Karena seorang pendaki gunung profesional tentu memiliki banyak pengalaman mulai dari bagaimana cara bertahan hidup, mengolah makanan di hutan jika tersesat dan lain sebagainya.
Atas dasar itulah, berikut beberapa tips untuk menghindari seorang pendaki agar tidak tersesat disaat pendakian gunung.
1. Belajar navigasi darat (peta dan kompas).
Navigasi darat adalah suatu cara seseorang untuk menentukan posisi dan arah perjalanan baik medan sebenarnya atau dipeta. Sebelum mendaki gunung sebaiknya pelajari peta area gunung dan biasakan dengan tanda medannya seperti sungai, punggungan, puncak, lembah dan tanda lainnya karena dengan anda mempelajari navigasi darat dapat memperkecil kemungkinan tersesat disaat pendakian.
2. Perizinan orang tua dan pos perizinan yang bersangkutan.
Perizian adalah salah satu faktor terpenting disaat akan mengadakan pendakian. Dengan memiliki perizinan untuk mendaki dapat memberikan kabar dan solusi bagi pihak lain untuk dapat menjemput pendaki gunung jika dalam keadaan tersesat maupun adanya bencana lain. Biasanya beberapa gunung memiliki pos-pos perizinan pendakian. Sebelum anda mendaki sebaiknya anda melapor dengan mengisi form yang tersedia dan juga ada baiknya anda melapor kepada kepolisian setempat. Dengan cara ini maka jika suatu saat anda tersesat, pihak-pihak yang bersangkutan dapat langsung bertindak dengan cepat.
3. Naiklah ke dataran lebih tinggi.
Dataran biasanya memiliki kontur tersendiri, seperti dataran tinggi, dataran sedang maupun dataran rendah. Ada baiknya bagi seorang pendaki jika kemungkinan tersesat didalam hutan disaat pendakian sebaiknya naik ke dataran yang lebih tinggi. Dengan anda menaiki dataran yang lebih tinggi maka anda akan lebih mudah melihat orientasi medan serta posisi yang anda tempati disaat tersesat. Tetapi jangan terlalu jauh mengembara dari rute asli, terlebih juga jika anda tidak memiliki peta maka akan menambah masalah disaat anda tersesat disaat pendakian.
4. Selalu membawa peluit.
Peluit merupakan salah satu sumber bunyi. Dengan membawa peluit seorang pendaki mempunyai harapan untuk keluar dari jalur yang membuat anda tersesat sehingga tim bantuan yang mencari anda disaat tersesat dapat mendengar bunyi yang anda keluarkan.
5. Pistol kembang api (jika ada).
Dalam pendakian gunung, pistol kembang api juga sangat penting untuk menandai lokasi anda. Dengan cara menembakannya ke udara maka akan ada cahaya yang ditampilkan di angkasa. Sebaiknya anda meluncurkan kembang api dimalam hari karena akan terlihat lebih jelas dari pada siang hari. Dengan cara ini maka akan dapat memudahkan tim penyelamat mencari anda disaat tersesat.
6. Sediakan korek api
Korek api adalah salah satu faktor terpenting didalam pendakian bisa untuk memasak makanan dan juga dapat menjadi juru selamat anda sendiri disaat tersesat. Caranya adalah anda memanfaatkan kayu bakar, ranting-ranting serta dedaunan yang kering untuk membuat api yang besar disaat anda mendaki gunung. Ini merupakan metode orang terdahulu jika dalam keadaan tersesat karena dengan melihat asap dan mencium aroma asap maka tim penyelamat akan lebih mudah mengidentifikasi posisi anda disaat tersesat.
7. Memberikan tanda sebelum anda melakuan pendakian.
Maksudnya disini memberikan tanda adalah memberikan sebuah tanda pada kayu yang anda lewati dengan cara mengikat dengan tali nilon, kain dan sebagainya. Dengan patokan kalau anda menemui tanda tersebut berarti anda sudah pernah melewatinya. Dengan cara ini seorang pendaki akan lebih mudah mengidentifikasi jalur asli disaat pendakian dan juga dapat memudahkan anda keluar dari zona berbahaya.
8. S.T.O.P (Stop, Think, Observe, dan Plan).
Setiap manusia pasti memiliki sifat yang berbeda-beda dan seorang pendaki yang professional tentu tidak akan terburu-buru menyikapi masalah yang terjadi disaat pendakian. Karena dengan hati-hati dan tetap tenang maka akan dapat meminimalisir bahaya disaat pendakian. Coba berhenti, berpikir, mengamati, merencanakan serta putuskan segera tindakan dan taatilah karena yang terpenting adalah jangan panik dan hemat energi.
9. Ajak teman disaat pendakian.
Semakin banyak teman disaat pendakian maka akan membuat pendakian anda lebih aman, ceria dan menghemat tenaga jika terjadi masalah disaat pendakian. Lebih baiknya salah satu teman yang anda ajak untuk mendaki sebelumnya sudah pernah mendaki gunung tersebut, dengan cara ini juga dapat mengurangi resiko bahaya disaat pendakian dan jika kelompok anda tersesat disaat pendakian sebaiknya bermusyawarah dalam mengambil keputusan dan jangan mengunakan ego sendiri. Karena kerjasama tim disaat tersesat dapat memberikan solusi anda bersama untuk menemukan jalur asli pendakian.
Dengan pengalaman informasi serta tips-tips tentang pendakian gunung ada baiknya sebelum anda memulai itu semua yang juga sangat dibutuhkan adalah niat dan do’a serta sikap disaat pendakian. Karena seorang pendaki profesional adalah orang yang mampu meminimalisir resiko apapun disaat pendakian serta dapat keluar dari resiko tersebut. Selamat mendaki!
Sebarkan Artikel ini