Bukan anak milenial Indonesia namanya kalau tidak mendeklarasikan naik gunung sebagai salah satu hobinya. Tidak sulit sebenarnya untuk mengetahui apa yang menjadi pesona naik gunung sebagai alternatif hiburan yang sangat populer belakangan ini. Mendaki gunung menjelajahi alam terbukti memberikan efek relaksasi yang bisa meredakan stress dan membuat kita lebih bahagia.
Namun meski terlihat mudah, ada sejumlah persiapan naik gunung yang yang harus Anda perhatikan dari jauh-jauh hari agar petualangan Anda bebas hambatan. Catat baik-baik, ya!
Yang harus diperhatikan dalam persiapan naik gunung
1. lokasi (gunung tujuan) dan level pendakian
Ingat bahwa tidak semua jalur hiking diciptakan sama. Jika ini adalah kesempatan pertama kamu untuk mendaki gunung, jangan serakah dan langsung menjajal lokasi yang sulit untuk dicapai dengan level kesulitannya tinggi.
Pilihlah lokasi dan tingkat ekstrimitas hiking berdasarkan waktu yang kamu miliki apakah weekend benar-benar kosong? Atau hanya beberapa jam saja di Sabtu sore? Carilah lokasi hiking santai di sekitar areamu yang masih bisa ditempuh dan dihabiskan dalam waktu kurang dari satu hari, tidak mengharuskan kamu untuk membawa tenda, atau membawa baju ganti ekstra.
2. Sendiri atau bawa teman?
Putuskan apakah Anda akan melakukan hiking solo atau dengan teman/kelompok. Bagi kebanyakan orang, mendaki gunung sendirian menjadi suatu pelarian untuk mencapai ketenangan batin. Namun, mendaki sendirian juga lebih berbahaya jika terjadi sesuatu saat kamu lengah dan keluar jalur. Agar lebih aman, ajak beberapa teman untuk mendaki bersama.
3. Cek lokasi dan cuaca
Penting untuk mengetahui cuaca seperti apa yang diharapkan di lokasi hiking sehingga kamu dapat mempersiapkan dan mengubah rencana jika diperlukan. Sebelum naik gunung, cek kabar cuaca di internet atau tanyakan dengan petugas pengawas di lokasi tentang cuaca hari itu. Jika diperkirakan akan ada kabut tebal, hujan besar (terutama badai petir), apalagi siaga merapi, jangan kekeuh memaksakan naik gunung dan datang kembali lain waktu.
4. Beri tahukan orang rumah tentang jadwal kamu
Selalu beri tahu teman dan keluarga di rumah tentang jadwal perjalanan kamu (kapan kamu akan hiking, berapa lama, dan kapan kamu harusnya kembali), lokasi hiking (peta), dan siapa saja yang ikut dalam kelompok kamu. Kabari seseorang sebelum kamu benar-benar menuju ke hutan. Luangkan waktu untuk memberi tahu mereka setiap rincian penting dari perjalanan kamu, jadi jika mereka tidak mendengar kabar darimu untuk kurun waktu tertentu, mereka jadi bisa memberi tahu pihak berwenang yang tepat.
5. Persiapkan fisikmu dari jauh-jauh hari
Naik gunung membutuhkan fisik yang prima. Ini karena tubuh bisa membakar energi yang bukan main besarnya selama mendaki kurang lebih 8 jam di area ekstrim. Selain itu, olahraga ini juga menyimpan berbagai risiko kesehatan yang wajib Anda waspadai — mulai dari hipotermia, mountain sickness, hingga edema paru.
Semua risiko ini bisa terjadi pada siapa saja, baik pendaki ulung maupun pemula, karena ketika kamu naik ke ketinggian lebih dari 2 ribu meter di atas permukaan laut, tubuhmu harus cepat menyesuaikan diri dengan jumlah oksigen yang makin menipis.
Untuk menjamin kebugaran fisik kamu menjelang hari naik gunung, kamu perlu membangun keseimbangan, fleksibilitas, serta kekuatan pada kaki dan otot punggung kamu untuk dapat melewati jalur dakian. Olahraga juga dapat membantumu untuk menguatkan punggung dan bahu untuk membawa tas ransel gunung yang berat totalnya bisa mencapai 18 kilogram.
6. Perhatikan asupan makanan sebelum mendaki gunung
Jika Anda akan naik gunung dengan rute yang cukup melelahkan, sarapan bubur ayam saja tentu tidak akan cukup untuk memberikanmu energi yang dibutuhkan untuk mendaki nanti. Apa yang kamu makan dan minum sehari atau 2 hari sebelum pendakian bisa menjadi perbedaan tipis antara kesuksesan dan kegagalan. Asupan makanan sangat berperan besar untuk menyediakan energi yang kamu butuhkan selama mendaki, juga sekaligus mencegah kemungkinan cedera.
Ahli diet terdaftar Kate Scarlata, dilansir dari Boston Magazine mengatakan makanan persiapan naik gunung yang ideal seharusnya mengandung tinggi karbohidrat dan protein. Misalnya bubur dengan campuran greek yogurt atau topping telur rebus, atau seporsi nasi putih hangat dengan lauk daging pilihan Anda serta sayuran. Ini adalah pilihan sarapan yang cerdas sebelum mendaki gunung.
Jika kamu masih lapar, lipat gandakan porsinya (dari jenis makanan yang sama dengan yang kamu makan tadi). Camilan pisang atau jeruk sebelum dan selama mendaki juga sangat disarankan supaya menggantikan kadar kalium yang hilang saat kamu berkeringat.
Minumlah minimal 2 liter cairan (air, jus, susu, minuman olahraga) sehari sebelum pendakianmu. Minum 1 liter air putih atau minuman olahraga sebelum mulai mendaki. Mulailah minum segera setelah kamu bangun dari tempat tidur di hari itu.
7. Bawa barang yang perlu saja
Tidak peduli lokasi, waktu, atau tingkat kesulitan pendakian, kamu harus selalu membawa barang-barang ini dalam perjalananmu:
Peta dan kompas atau GPS
Kotak P3K
Filter air
Tabir surya dan lotion anti serangga
Pisau serbaguna
Kabel nilon
Senter (senter genggam atau senter kepala) plus batere cadangan
Kacamata hitam
Korek api/pemantik api
Cadangan makanan — Terdiri dari sarapan, makan siang, dan makan malam per hari pendakian; camilan di sela-sela mendaki; cadangan air, dan peralatan masak serta perlengkapan makan (piring, mangkuk, gelas, sendok) jika hiking selama lebih dari 1 hari
Pakaian cadangan — Terdiri dari lapisan dasar (atas dan bawah), lapisan tengah (isolasi hangat), dan lapisan luar (jaket/padding mendaki); jas hujan; Kaus kaki ekstra; Topi dan sarung tangan; handuk kecil; Hindari pakaian yang berbahan kapas, karena memerangkap keringat tetap dekat dengan kulit Anda
Tempat berlindung (tenda/kantung tidur) — Jika hiking lebih dari satu hari
Alas kaki yang tepat untuk mendaki — Untuk pendakian singkat, sandal gunung atau sepatu olahraga biasa sah-sah saja digunakan. Tapi untuk pendakian jarak jauh yang lebih lama, direkomendasikan untuk memakai sepatu boots khusus mendaki yang menawarkan lebih banyak dukungan.
Identitas diri; salinan itinerari perjalanan; uang tunai secukupnya
Ponsel atau radio 2 arah
Sudah seberapa matang persiapan naik gunung Anda???