Jika kalian semua mengamati, para pendaki gunung di Indonesia ataupun para pendaki pemula mempunyai beragam pertanyaan-pertanyaan klasik yang sering mereka ucapkan saat pendakian. Entah serius bertanya atau hanya sekedar basa-basi saja. Pertanyaan-pertanyaan tersebutlah yang bisa mencairkan suasana kalau dijawab secara menarik.
Puncaknya masih jauh?
Kalian pasti sudah tidak asing dengan pertanyaan klasik ini? Biasanya, pertanyaan ini diucapkan oleh mereka yang baru mengenal gunung tersebut. Mereka yang sebelumnya sudah pernah mendaki gunung itu, akan menjawab "Sudah deket kok, bentar lagi juga sampe" Kenyataannya, puncak masih belum terlihat. Entah berapa kali tanjakan dan tikungan baru sampai puncak. Tapi, jawaban yang umum terlontar itu cukup membuat para pendaki pemula tetap semangat jalan sih.
Sudah Naik Gunung Mana Aja?
Nah,kalo pertanyaan yang satu ini bukan dari teman saja, bisa jadi orang lain yang sedang mendirikan tenda bareng dengan tenda kalian. “Sudah naik gunung mana aja?” Jawaban yang keluar pun beragam. Jika pertanyaan ini diberikan kepada pendaki rendah hati, maka dia kan menjawab, "Saya baru pertama kali naik gunung mas". Baru naik gunung pertama kali? tapi, jika melihat perlengkapan pendaki yang sangat lengkap dan safety, sepertinya nggak mungkin deh. Lalu, ada lagi pendaki yang menjawab dengan jujur, polos, dan apa adanya. Jawaban tipe pendaki jujur, "Gunung Prau, Sindoro, sama Papandayan mas. Agustus ini mau ke Rinjani. Yok barengan". Sangat terlihat jika pendaki jujur ini sudah mulai gila mendaki. Semangat pendakian yang tinggi hingga setiap orang yang ditemui diajak naik gunung bareng.
Sedangkan, pendaki humble break akan menjawab seperti ini, "Belum kemana-mana kok, paling ya sini-sini aja sih, Rinjani, Kerinci, bulan depan mau ke Leuser" Haduh mas, belum kemana-mananya aja udah sampe Kerinci. Gimana kalau sudah naik gunung kemana-mana?
Mbak / Mas Dari Mana?
Gunung mempertemukan kita dengan orang-orang baru. Dalam obrolan ringan saat istirahat di tengah perjalanan pendakian, seorang teman perjalanan yang baru saja kenal, seringnya membuka percakapan dengan bertanya “mbak / mas dari mana?” Jika kamu menanyakan ini pada pendaki humoris, dia akan menjawab, "dari atas puncak mbak/mas, mau turun ke bawah". Guyonan klasik ini ternyata cukup mampu menciptakan keakraban. Hati-hati, dari pertanyaan itu, biasanya nih pendaki cowok yang lagi jomblo buru-buru melancarkan pertanyaan modus.
Naik Gunung Bareng Siapa?
Mulai pertanyaan dari mana, lalu naik gunung bareng siapa, nanti ujung-ujungnya bakalan tanya, instagramnya apa? Siap-siap dapet DM aja. Hihihih…
Masih Kuat Nggak Mbak?
Para pendaki cowok memang sangat peduli dengan pendaki cewek. Entah basa-basi atau memang peduli, mereka kerap bertanya “masih kuat nggak mbak”. Tak jarang, mereka pun menyemangati dengan berkata, "Ayo mbak, semangat!". Buat para cewek, tentu senang sekali karena udah diperhatikan. Tapi, mereka pasti akan lebih senang kalau ada yang membawakan ranselnya.
Salam lestari...
Sebarkan Artikel ini