Kami tahu ini terlalu lancang, namun inilah perasaan Kami, para pemula yang sering menjadi bahan olokan di media sosial. Kami sedih selalu di bilang alay-lah, dibilang pendaki kertas, pendaki gemes, pendaki tralala-trilili, atau apalah itu. Merasa sangat kecewa dibilang ‘spesies baru’ yang tak punya kemampuan yang positif di dunia pendakian
Kami mohon maaf jika tak sempat membawa sampah kami untuk turun kala mendaki, Sungguh kami tidaklah sengaja melakukan satu hal memalukan itu, Kami hanya lelah berjalan, lalu saat istirahat untuk menikmati makanan ringan, lupa membawa sampah-sampah itu. Tak satupun orang membuatku sadar ketika aku ‘tidak sengaja’ membuang sampah sembarangan kala itu .
Lalu, Kami pernah mendengar jika Kalian sangat muak dengan kostum Kami. Benarkah? Apakah kostum Kami terlalu memalukan untuk ukuran pendaki gunung? Kami sebenarnya belum tahu banyak tentang dunia pendakian. Kami buta, termasuk untuk urusan kostum
Dan, untuk urusan kertas-kertas itu, Kami hanya ikut-ikutan, Kami juga tidak tahu jika foto-foto dengan kertas sangatlah alay dimata Kalian. Sebenarnya hanya ingin teman-teman di luar sana juga bisa melihat keindahan yang Kami lihat. Menurut Kami ini bukan sebuah kesalahan. Tapi jika pendaki senior merasa ini adalah sebuah kesalahan, Kami para pendaki pemula meminta maaf sebesar-besarnya kepada Kalian
Sebenarnya Kami memang bukanlah orang-orang yang memiliki kemampuan dan ketrampilan yang baik dalam mendaki. Namun, sungguh Kami ini orang-orang yang mencintai keindahan. Maka, ajarilah Kami, untuk bisa menjadi pendaki yang kakak pendaki senior inginkan, Kami butuh bimbingan agar semua kesalahan yang pernah terjadi di masa lalu tak terjadi kembali dalam hidup. Lalu Kami akan berjanji akan belajar mencintai alam, mencintai gunung seperti yang telah kakak pendaki senior lakukan dari dulu
Maaf jika ini menjadi langkah yang terlambat, tapi sadarilah KAMI BUTUH BIMBINGAN dari Kalian. TEGURLAH KAMI. Jangan diam saat melihat Kami terlihat tak memenuhi syarat mendaki. TEGUR KAMI LANGSUNG DI ALAM, Jangan diam dan hanya menggumbarnya di media sosial.
Salam Lestari...
Sebarkan Artikel ini