Sebelumnya diberitakan seorang pelajar hilang saat melakukan pendakian di Bukit Piramid. Berdasarkan keterangannya, ia terpisah dengan teman-temannya ketika mereka terjebak kabut dalam perjalanan turun. Lalu setelah seminggu lebih hilang, baru diketemukan dalam keadaan tak bernyawa.
Seperti yang Agun Adventure cuplik dari kumparan.com, Pegiat Alam, Harley Sastha mengungkapkan bahwa pendaki sebaiknya senantiasa menjaga jarak aman antara dirinya dan teman-teman sependakian agar tidak saling kehilangan jejak. Cara ini merupakan tindakan terbaik yang bisa dilakukan ketika hendak mengantisipasi datangnya kabut.
"Sama kaya kasus di Bukit Piramid, kalau baca ceritanya mereka sempat terpisah karena kabut, dianggapnya temannya sudah sampai, padahal ternyata waktu tiba di bawah, temannya belum sampai. Kalau misalnya enggak ketemu teman pas lagi di perjalanan, jadi kayak tebak-tebakan, 'Oh, sudah duluan kali', 'Sudah sampai bawah kali', ternyata terpisah," ungkapnya.
Selain itu, Harley menyarankan agar pendaki senantiasa menjaga perilaku atau tindakan saat berada di gunung. Serta tidak meremehkan segala sesuatu, sehingga selalu siap apapun kemungkinan yang terjadi. .
"Memang kita mesti hati-hati banget kalau kabut, harus bisa saling jaga lah, terutama di jalur-jalur tipis, kalau kabut atau jatuh kan enggak kelihatan. Persiapannya mesti baik, harus tahu situasi, cuaca, bukan berarti karena pendek dianggap remeh," ujarnya.
.
"Apalagi kalau medannya tipis/sempit gitu kayak Bukit Piramid, kanan kiri jurang, enggak usah saling dulu-duluanlah. Ayo, saling kontrol, saling jaga teman, karena demi keselamatan kita kan, untuk urusan safety," pungkas Harley.
Ada saran dan tambahan guys?
Sebarkan Artikel ini