Sosok Soe Hok Gie sudah tiada, namun semangatnya masih tetap terasa di setiap langkah kaki para pendaki
Bagaimana tidak, mahasiswa yang kerap memberikan kritik pada pemerintahan di masa lalu ini meninggal di Puncak Semeru sehari sebelum ulang tahunnya ke-27 tahun pada 16 Desember 1969 karena menghirup gas beracun kala mencoba menapik kegelisahan menghadapi kemunafikan dan hipokrisi pemerintah pada masa itu
Mengapa pendaki menjadikan sosok Soe Hok Gie sebagai pahlawan?
Soe Hok Gie memiliki peranan penting dalam sejarah Pencinta Alam di Indonesia, sebab dialah orang pertama di Indonesia yang menggunakan istilah ‘Pencinta Alam’.
.
Inilah kata yang menggambarkan orang-orang yang suka mendaki gunung dan menyusuri alam bebas atau dulu orang menyebutnya Aktifis Lingkungan atau Penggiat Alam Bebas
Ia pula orang yang membentuk komunitas kampus bernama Mapala UI, Mahasiswa Pencinta Alam hingga akhirnya dikenal dan diterapkan di berbagai kampus dan universitas di Indonesia
Dialah sosok yang menuntun para mahasiswa mengenal keindahan gunung, karena semasa hidupnya ia dikenal sebagai pemuda yang sangat mencintai Indonesia dengan caranya sendiri yakni mengenal alam dan masyarakatnya dari dekat
Tak heran jika nama Hok Gie selalu jadi nama pertama yang akan disebut oleh pendaki jika ditanya soal ‘siapa sosok pahlawan pendaki’.
.
“Bagi Gie gunung bukan sekedar pelepas stres. Tapi, gunung adalah tempat untuk menguji kepribadian dan keteguhan hati seseorang. Di tempat yang jauh dari semua fasilitas dan penuh kesulitan orang yang mengalami ujian, apakah dia selfish (yang hanya pikirkan dirinya sendiri) atau orang yang mau memikirkan orang lain,” tulis Stanley dalam penutup buku kumpulan tulisan Soe Hok Gie, Zaman Peralihan
Semoga ada makna yang bisa kita petik dari sosok Soe Hok Gie di Hari Pahlawan ini. Semoga Indonesia dan alamnya tetap berjalan lurus pada kebenaran seperti kata-kata yang sering terucap pada bibir Hok Gie
Semoga bermanfaat...
Sebarkan Artikel ini